Info Sekolah
Selasa, 08 Okt 2024
  • | Selamat Datang di Pondok Pesantren Modern Miftahunnajah | Yayasan Pelita Umat Yogyakarta |
  • | Selamat Datang di Pondok Pesantren Modern Miftahunnajah | Yayasan Pelita Umat Yogyakarta |
12 September 2023

Menjadi Manusia Merdeka Seutuhnya

Sel, 12 September 2023 Dibaca 1808x

Kemerdekaan atau merdeka memiliki makna bebas dari penjajahan, penindasan, penghambaan dan sejenisnya. Merdeka juga bermakna tidak tergantung kepada orang atau pihak tertentu. Merdeka dapat juga bermakna bebas dari tekanan dan ancaman pihak lain. Berdasarkan makna tersebut maka kita pahami bahwa kemerdekaan adalah hak setiap manusia, yang tentunya harus diberikan berdasarkan ketentuan yang ada. Islam datang dengan diutusnya Rasulullah SAW membawa Al-Qur’an memiliki spirit untuk mewujudkan manusia merdeka, terbebas dari segala bentuk perbudakan. Islam melarang segala bentuk praktik pembatasan, pengekangan dan perbudakan. Dalam Islam derajat manusia dalam hal dunia itu sama, laki-laki maupun perempuan, orang dewasa maupun anak kecil, orang kuat ataupun orang lemah, orang kaya maupun miskin, penguasa maupun rakyat jelata.

Manusia diciptakan dari jenis yang satu kemudian dijadikan bersuku-suku dan berbangsa-bangsa agar mereka saling mengenal. Tidak ada beda antara orang arab maupun non-arab. Tidak ada beda antara orang berkulit putih maupun berkulit hitam. Satu-satunya yang membedakan mereka adalah derajat ketakwaanya. Allah Ta’ala berfirman:
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُ وْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ
Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan. Kemudian, Kami menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Teliti. (QS. Al-Hujurat [49] : 13).

Islam datang dengan membawa spirit kemerdekaan dalam segala aspek kehidupan. Di antara spirit kemerdekaan yang harus kita perjuangkan adalah:

Pertama: Merdeka dari penghambaan kepada makhluk.

Kita pahami bahwa, Islam datang pertama kali kepada bangsa Arab yang berada pada kondisi jahiliyyah. Suatu kondisi dimana sebagian besar masyarakatnya tidak paham akan makna penyembahan. Mereka menyembah patung-patung yang mereka buat sendiri. Dalam kitab Nurul Yaqin disebutkan ada 360 berhala di sekitar Ka’bah yang mereka jadikan sebagai sembahan.

Rasulullah SAW diutus untuk mengajarkan Islam kepada bangsa Arab dan seluruh manusia agar mereka menjadi manusia merdeka dari penghambaan kepada selain Allah. Dengan kalimat tauhid Laa ilaha illallah, manusia dibimbing untuk meninggalkan segala bentuk sembahan selain Allah menuju Dzat yang berhak disembah, ialah Allah Ta’ala.

Sepeninggal Rasulullah SAW, pada masa Kholifah Umar bin Khothob, spirit merdeka dari penghambaan kepada makhluk diwariskan kepada para sahabat. Salah satu contoh spirit itu adalah sebagaimana yang diucapkan oleh Rab’i bin Amir Ats-Tsaqafi di hadapan Rustum penguasa Persia, Beliau berkata:
اللهُ ابْعَثَنَا لِنُخْرِجَ مَنْ شَاءَ مِنْ عِبَادَةِ الْعِبَادِ اِلَي عِبَادَةِ رَبِّ الْعِبَادِ, وَمِنْ ضِيقِ الدُّنْيَا اِلَي سَعَتِهَا, وَمِنْ جُورِ الْأَدْيَانِ اِلَي عَدْلِ الْإِسْلَامِ
“Allah mengutus kami untuk membebaskan siapa saja yang Dia kehendaki dari penghambaan terhadap sesama hamba kepada penghambaan kepada Allah, dari kesempitan dunia kepada keluasannya, dari kezaliman agama-agama kepada keadilan Islam.” (Hr. Ath-Thabari)

Itulah contoh pribadi merdeka yang tidak menghina dan menghamba kepada manusia. Tidak tunduk dan merendah kepada kekuasaan dunia. Sebaliknya, jika ada manusia yang menghamba kepada makhluk dan berbuat kesyirikan maka artinya ia belum merdeka.

Kedua: Merdeka dari kezholiman, penindasan dan penjajahan

Islam hadir di tengah-tengah masyarakat membawa spirit kemerdekaan dari segala bentuk kezholiman. Manusia yang merdeka adalah manusia yang terhidar dari perbuatan zholim dan terzholimi. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, bersabda dalam sebuah hadis:
الظُّلْمُ ظُلُمَاتٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Kezaliman adalah kegelapan pada hari kiamat.” (Muttafaqun ‘alaih)

Rasulullah juga bersabda dalam hadis qudsi:
يَا عِبَادِي إِنِّي حَرَّمْتُ الظُّلْمَ عَلَي نَفْسِي وَجَعَلْتُهُ بَيْنَكُمْ مُحَرَّمًا فَلَا تَظَالَمُوا
“Allah berfirman: wahai sekalian hambaku, aku telah mengharamkan kezaliman atas diriku, dan aku menjadikannya hal yang haram diantara kalian, maka janganlah kalian saling menzalimi.” (H.R Muslim).

Islam juga sangat menentang segala bentuk penindasan dan penjajahan yang dilakukan oleh para penguasa kepada para kaum lemah (mustadh’afin). Al-Qur’an telah banyak menceritakan tentang bentuk-bentuk penindasan kaum mustadh’afin. Seperti misalnya penindasan oleh pemuka Quroisy kepada para sahabat Nabi di Makkah, yang melahirkan peristiwa Hijrah. Misalnya juga penindasan oleh Fir’aun kepada Bani Israil yang beriman kepada Tuhannya Musa yang memunculkan perlawanan Nabi Musa untuk merdeka.

Selain penindasan dan penjajahan oleh rezim yang zhalim, al-Qur’an juga mengecam penguburan anak. Islam juga menganjurkan memerdekakan budak dan memberi makan orang miskin. Islam juga memerintahkan memperlakukan perempuan dengan baik. Yang mana semua itu adalah bentuk penjagaan terhadap menusia merdeka seutuhnya.

Dengan spirit kemerdekaan ini semestinya tidak boleh lagi ada kezholiman, penindasan dan penjajahan atas pribadi maupun sebuah bangsa. Namun kenyataannya, di tengah-tengah kita masih banyak bentuk-bentuk kezholiman, penindasan dan penjajahan dengan model dan gaya baru. Bahkan sampai sekarang masih ada sebuah bangsa yang terjajah, tertindas dan terzholimi. Bangsa itu adalah bangsa Palestina. Maka, mari spirit kemerdekaan kali ini kita gaungkan ke seluruh penjuru dunia agar semua bangsa menjadi merdeka, terbebas dari segala bentuk kezholiman, penindasan dan penjajahan.

Ketiga: Merdeka dari kebodohan dan hawa nafsu

Islam datang dengan membawa spirit kemerdekaan dari kebodohan. Maka ayat yang pertama kali turun kepada Nabi Muhammad SAW adalah IQRA’ (bacalah). Hal ini menunjukkan bahwa kebodohan adalah kegelapan yang akan menutup pintu-pintu hidayah. Untuk menuju kesempurnaan Islam maka harus dengan ilmu. Bahkan tauhid dan ibadah tidak berarti tanpa dasar ilmu. Maka Allah Ta’ala berfirman,
فَاعْلَمْ اَنَّهٗ لَآ اِلٰهَ اِلَّا اللّٰهُ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْۢبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنٰتِۚ وَاللّٰهُ يَعْلَمُ مُتَقَلَّبَكُمْ وَمَثْوٰىكُمْ
“Ketahuilah (ilmuilah) bahwa tidak ada Tuhan (yang patut disembah) selain Allah serta mohonlah ampunan atas dosamu dan (dosa) orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan. Allah mengetahui tempat kegiatan dan tempat istirahatmu.” (QS. Muhammad [47]:19)

Ilmu inilah yang menjadikan manusia menjadi pribadi merdeka dari kebodohan dan belenggu hawa nafsu. Sehingga manusia tidak terjatuh ke dalam kebodohan berupa penghambaan kepada hawa nafsu. Allah Ta’ala berfirman:
أَرَءَيۡتَ مَنِ ٱتَّخَذَ إِلَٰهَهُۥ هَوَىٰهُ أَفَأَنتَ تَكُونُ عَلَيۡهِ وَكِيلًا
“Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya. Maka apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya?” (Q.S Al-Furqan [25]: 43)

Itulah beberapa spirit kemerdekaan yang harus kita perjuangkan agar kita menjadi manusia merdeka seutuhnya. Semoga Allah Ta’ala memberikan kekuatan kepada kita untuk terus bisa memperjuangkan kemerdekaan sebagai pribadi muapun sebagai sebuah bangsa. Amiin Yaa Rabbal ‘Aalamiin.

Penulis
Muhamad Mujari

Artikel ini memiliki

0 Komentar

Tinggalkan Komentar

 

Komentar Terbaru

    Cover for Miftahunnajah
    57
    Miftahunnajah

    Miftahunnajah

    Pesantren Modern Terintegrasi dengan Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah
    Mendidik generasi yg sensitif,kreatif dan produktif berlandaskan Al-Qur'an dan Sunnah
    Trihanggo.Gamping.Sleman.Yogyakarta
    www.miftahunnajah.sch.id

    3 weeks ago

    Miftahunnajah
    UNDANGANPembinaan PegawaiKepadaGuru/KaryawanMusyrif/MusyrifahMTs-MA MiftahunnajahPPM Miftahunnajah Yayasan Pelita UmatMengharap kehadirannya pada:Hari/Tgl: *Jum’at, 20 september 2024*Waktu : *Pukul 15.00 - 17.30 WIB*Tempat : *masjid jami’ MA Miftahunnajah*Agenda - Ashar Berjama`ah - Silaturrahim - Pembinaan dan Pengajian - InformasiNarasumber Ust. Abdullah SunonoDemikian undangan ini disampaikan. Atas kehadirannya diucapkan jazakumullah khairan katsiranSalam SuksesMiftahunnajah GroupCatatan:Jika berhalangan mohon izin kepada kepala unit ... See MoreSee Less
    View on Facebook

    Selamat Datang di Ponpes Modern Miftahunnajah

    Site Statistics
    • Today's visitors: 23
    • Total visitors : 18,150
    • Total page views: 24,070