Kesuksesan hidup dapat diperoleh dengan bekal keyakinan yang kuat. Tanpa adanya keyakinan seseorang tidak mungkin bisa mendapatkan kesuksesan tersebut. Maka, kita sebagai orang beriman, sedari awal telah ditarbiyah dengan iman. Iman adalah keyakinan yang sempurna (al-iimanu al-yaqiinu kulluhu) yang dihunjamkan dalam hati, diucapkan dalam lisan dan dibuktikan dengan amal perbuatan.
Orang beriman itu adalah orang-orang yang optimis, tidak merasa lemah dan bersedih hati akan luputnya dunia, karena derajat mereka adalah tinggi di mata Allah.
وَلَا تَهِنُوْا وَلَا تَحْزَنُوْا وَاَنْتُمُ الْاَعْلَوْنَ اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَ
Dan janganlah kalian (merasa) lemah, dan jangan (pula) bersedih hati, sebab kalian paling tinggi (derajatnya), jika kalian orang beriman (Ali Imran: 139)
Orang beriman yang membenarkan keimanannya dengan ketaatan, kejujuran, kebenaran dan tutur kata yang baik, niscaya mereka pasti akan mendapatkan kebaikan pada akhirnya. Akhir yang baik itulah kesuksesan hidup dunia akhirat. Allah ta’ala berfirman
طَاعَةٌ وَّقَوْلٌ مَّعْرُوْفٌۗ فَاِذَا عَزَمَ الْاَمْرُۗ فَلَوْ صَدَقُوا اللّٰهَ لَكَانَ خَيْرًا لَّهُمْۚ
(Yang lebih baik bagi mereka adalah) taat (kepada Allah) dan bertutur kata yang baik. Sebab apabila perintah ditetapkan (mereka tidak menyukainya). Padahal jika mereka benar-benar (beriman) kepada Allah, niscaya yang demikian itu lebih baik bagi mereka. (QS. Muhmmad [47] : 21)
Oleh
Muhamad Mujari
Komentar Terbaru